Minggu, 13 Januari 2013

anak wartawan di culik


Anak Wartawan Diculik Kawanan Bermobil

Ilustrasi (Okezone)
Ilustrasi (Okezone)
DENPASAR - R (14) anak seorang wartawan koran lokal di Bali diculik kawanan bermobil di depan supermarket Jayakerti, Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

Korban yang disekap dalam mobil minibus APV warna silver dan di bawah ancaman para pelaku, selanjutnya diseberangkan lewat Pelabuhan Gilimanuk menuju ke Pulau Jawa.

"Syukurnya, anak saya berhasil menyelamatkan diri di daerah Bondowoso, Jawa Timur," kata ayah korban Joko Moeljono dihubungi Okezone, Minggu (13/1/2013).

Peristiwa yang menimpa R yang merupakan santri Pondok Pesantren Nurul Huda Kecamatan Kediri, terjadi sekira pukul 07.30 Wita, Sabtu 12 Januari.

Saat itu, korban hendak belanja di supermarket yang tak jauh dari pondoknya. Saat di depan supermarket itulah, tiga orang pria mendekatinya meminta tolong untuk membantu menaikkan barang-barang ke mobil.

Saat korban naik dalam mobil, dia langsung dibekap, dipaksa masuk ke mobil. Para pelaku membawa korban ke luar Bali, lewat penyeberangan di Gilimanuk.

Sesampainya di daerah Banyuwangi, lanjut Joko, ternyata ada dua anak laki-laki lainnya yang juga mengalami nasib sama diculik kawanan ini.

Ketiga anak baru gede (ABG) ini selanjutnya diancam dan satu persatu diminta menyebutkan nomor handphone orang tua mereka.

"Saya tidak tahu motif pelaku, mungkin mereka mau melakukan pemerasan dengan menculik anak-anak," kata wartawan senior ini.

Beruntung, saat kawanan bermobil ini berhenti dekat persawahan di daerah Bondowoso, R memiliki keberanian menyelamatkan diri berhasil kabur melompat dari kaca jendela mobil.

Sampai akhirnya, korban berhenti di pinggir jalan dengan maksud pulang ke Bali. Namun, karena panik dan masih syok, dia justru naik bus jurusan ke arah kota Malang, Jawa Timur.

Setelah sampai di Malang, R langsung melaporkan kasusnya ke kepolisian dan akhirnya berhasil menghubungi ayahnya.

"Malam ini saya, bersama anggota Polres Tabanan, dalam perjalanan ke Malang untuk menjemput anak saya," aku wartawan di Harian Bali Tribune ini.

Sedangkan nasib kedua korban lainnya yang masih dalan sekapan kawanan bermobil, belum diketahui pasti.

Joko berharap apa yang menimpa anaknya, bisa menjadi pembelajaran berharga bagi orang tua lainnya dan masyarakat lainnya.

Masyarakat diminta agar berhati-hati, waspada terhadap segala ancaman seperti itu yang bisa muncul setiap saat di lingkungan sekitar mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar