Minggu, 13 Januari 2013

bogol bambu sampai ke itali

Kerajinan bonggol bambu Ajibarang, sampai ke Itali


BARANG kerajinan unik terbuat dari bonggol bambu banyak rupanya. Seperti berbagai miniatur hewan berupa bebek, landak dan keong. Barang kerajinan ini tidak saja dipasarkan didalam negeri tetapi juga di ekspor ke mancanegara. Bali salah satu daerah yang banyak menghasilkan berbagai kerajinan tak terkecuali yang berbahan baku dari bonggol bambu. Dari mannakah asal bonggol bambu itu didapat dalam jumlah besar?
Ternyata, Desa Lesmana Kecamatan Ajibarang Banyumas  sebagai salah penyuplai bonggol bambu  terbanyak. Selain itu  desa Banjarsari kecamatan Cilongok, Semedo dan Candinegara kecamatan Pekuncen.
Menurut cerita dari pengepul bonggol bambu, Sukarto alias Bagong yang tinggal di Desa Lesmana RT 03/ V, semula kegiatan mengumpulkan bonggol bambu hanya dilakukan seorang diri, setelah kenal dengan relasi  yang biasanya menyalurkan bonggol bambu ke Bali yakni Wahyudi, ceritanya menjadi lain.
“Begitu saya dapat pesanan bonggol dalam jumlah banyak, saya kewalahan, akhirnya mengabarkan kepada keluarga dan warga sekitar bahwa bonggol bambu laku jual, maka berdatangan orang menjualnya ke saya,” papar Bagong saat ditemui banyuamsnews.com, Sabtu (12/9) di rumahnya.
Dijaskankan, harga setiap gandeng yang isinya minimal ada enam tangkai bonggol sebesar Rp 8.000. Tapi bonggol itu dalam keadaan sudah dirapihkan rambut akarnya dan dipotong pangkal bambunya.
Bagong sedang memperlihatkan bonggol bamboo yang laku jual (foto:ham/BNC)
Bagong sedang memperlihatkan bonggol bamboo yang laku jual (foto:ham/BNC)
Bonggol bamboo siap diangkut oleh pengepul (foto:ham/BNC)
Bonggol bamboo siap diangkut oleh pengepul (foto:ham/BNC)
Diakui Wahyudi, dirinya mulai keliling kampong menggunakan pick up untuk membeli bonggol bambu dari para pengepul berlangsung sejak tahun 2002. Hingga kini setiap ada pesanan banyak, dari tiap pengepul biasanya memesan sedikitnya seribu tangkai. Jika setiap tangkai minimal ada enam bonggol jumlahnya sudah enam kali lipatnya. Sedangkan bonggol itu dipasok ke Bali .
“Biasanya saya membelinya dari pengepul kalau ada pesanan saja, jauh hari saya sudah menghubungi para pengepul, kapan mereka mulai menerima penjualan bonggol bamboo dari warga setempat,” kata juragan bonggol asal Lumbir, Wangon itu menjelaskan.
Menurutnya, usaha penjualan bonggol bambu sebagai bahan baku kerajinan itu gampang-gampang susah, meskipun pemasaran lancer, namun kadang stok pesanan sering kurang memenuhi target.
“Ya bonggol bambu meski banyak tapi kadang susah mendapatkannya, kecuali ada penebangan bambu besar-besaran itu biasanya gampang mendapatkannya,” cetus Wahyudi.
Konon kerajinan berbahan dasar bonggol bambu ini tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal tetapi kerajinan ini merambah pasar ekspor hingga ke Italia, Perancis dan Amerika. Bonggol bambu adalah bagian pangkal bambu jenis ori berikut akarnya. Bentuk bonggol yang unik yakni melengkung ke bagian bawah justru digemari pengrajin karena mudah untuk dibentuk.
Kerajinan ebrbentuk unggal seperti bebek misalnya, para pengrajin biasanya tinggal menata dengan cara mengikuti lengkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar