Jumat, 25 Januari 2013

CINGCIRIPIT


Di tatar Sunda banyak sekali permainan anak-anak, yang dalam bahasa setempat dinamakan kaulinan budak. Banyak diantara permainan tersebut harus dimulai dengan mencari siapa yang harus jadi pemain penjaga alias kucing atau ucing, seperti permainan bancakan atau ucing sumput.

Nah, untuk menentukan siapa yang menjadi ucing ini ada beberapa cara yang bisa dipakai, seperti menarik kumpulan rumput yang salah satunya sudah diberi simpul sebagai tanda yang mendapatkannya akan menjadi kucing.

Cara lainnya adalah dengan meletakkan curuk, alias jari telunjuk ke telapak tangan salah seorang game master. Setelah semua peserta meletakkan jari telunjuknya, maka dimulailah nyanyian cingciripit :

Cingciripit, tulang bajing kacapit,
kacapit ku bulu paré,
bulu paré seuseuketna,
jol, pa’ dalang mawa wayang, Jékjéknong !

Artinya :
Cingciripit, tulang tupai terjepit,
terjepit oleh bulu padi,
bulu padi yang bagian tajamnya,
jol, pa’ dalang bawa wayang, Jékjéknong !




Pada saat kata Jékjéknong, semua peserta harus siap-siap menarik jari telunjuknya, sebab kalau sampai kacapit, terjepit atau tertangkap oleh game master, maka dialah yang akan menjadi ucing-nya.

Seru sekali, ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar