Sabtu, 19 Januari 2013

Ini Penyebab Kawasan Pluit banjir.


 

Ini Penyebab Kawasan Pluit Banjir

Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi
JAKARTA - Hingga saat ini sebagian wilayah Kecamatan Penjaringan yang meliputi empat kelurahan, yaitu Kelurahan Pluit, Kelurahan Penjaringan, Kelurahan Penjagalan, dan Kelurahan Kapuk, masih terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. Ada beberapa titik yang mencapai dua meter.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa banjir dikawasan ini disebabkan meluapnya Waduk Pluit, Kali Angke Hilir dan hujan yang terus menerus turun.

Sutopo mengatakan bahwa tanggul Waduk Pluit yang memiliki luas 80 hektare tidak jebol. Namun, banjir di Pluit disebabkan karena dampak dari jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di Jalan Latuharhary pada Kamis, 17 Januari lalu yang mengakibatkan banjir menggenangi kawasan sebagian Jalan Sudirman, Bundaran HI, Jalan MH Thamrin dan sekitarnya.

Selain itu, Sungai Cideng yang memiliki kapasitas debit 30 m3 per detik menerima beban tambahan debit dari tanggul sungai yang jebol di Jalan Latuharhary sekitar 30 m3 per detik. Pada saat bersamaan, pompa di Waduk Melati berkapasitas 12 m3 per detik dan pompa Cideng berkapasitas 7 m3 per detik juga mati. Demikian pula BKB juga penuh.

"Dengan matinya pompa air, maka banjir semakin tidak terkendali," ujar Sutopo dalam pesan singkatnya, Minggu (20/1/2013).

Sutopo menambahkan Waduk Pluit menerima aliran dari Kali Cideng dan beberapa sungai yang banjir. Panel dua pompa banjir berkapasitas 35 m3 per detik dan 4 m3 per detik di Waduk Pluit terendam banjir dan tidak beroperasi. Akhirnya banjir meluas karena pasokan debit ke Waduk Pluit terus terjadi, sementara itu pembuangan air tidak berjalan.

Hal ini, lanjutnya, ditambah dengan pasang laut makin bertambah. Prediksi pasang laut tertinggi pada Senin, 21 Januari terjadi pada pukul 08.10 yaitu setinggi 0,94 meter. Bahkan pada Kamis, 24 Januari hingga Sabtu, 26 Januari pasang tertinggi mencapai satu meter antara pukul 09.09-09.46 WIB.

"Tentu ini berpotensi terjadi rob air laut," ujarnya.

Pemerintah, kata Sutopo, terus melakukan upaya penanggulangan banjir di Pluit. Tanggul di Latuharhary telah selesai ditutup. Pompa Waduk Melati telah dihidupkan. Pompa air dari Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum juga dikerahkan ke Pluit untuk mengurangi banjir.

"BNPB mengerahkan pasukan Armarbar. Beberapa titik posko telah didirikan oleh Marinir, Kopassus, Basarnas, Tagana dan lainnya untuk memberikan bantuan evakuasi, distribusi kebutuhan dasar, logistic, kesehatan dan sebagainya," paparnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar