Puluhan
Pelajar diamankan Polisi saat tertangkap tangan sedang menumpang
kendaraan umum dengan membawa berbagai senjata tajam di jalan Rasuna
Said Kuningan, Jakarta,(03/04). Tempo/Arnold Simanjuntak;20120403
Foto Terkait
Apa Penyebab Tawuran Pelajar?
TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas Perlindungan Anak menilai tawuran pelajar merupakan ekspresi kekerasan pelajar. Ekspresi ini dapat disebabkan beberapa faktor, seperti lemahnya pengasuhan dan ketahanan keluarga, misalnya pendidikan yang tidak ramah anak, yang tak berorientasi pada pengetahuan. Juga karena lingkungan yang anarkistis dan mempertontonkan kekerasan."Seperti premanisme elite dan jalanan, sinetron, game online," Ketua Satgas Anak M. Ihsan dalam siaran persnya, Rabu, 26 September 2012.
Tawuran pelajar juga dapat dipicu oleh ketidakmampuan orang dewasa memahami dunia anak, energi yang tidak tersalurkan dengan baik, dan fasilitas yang terbatas. Kemudian tekanan sistem pendidikan yang membuat anak stres, pengaruh kelompok atau pergaulan, juga pendapat dan suara anak yang tidak didengarkan. "Serta kurangnya penghargaan terhadap anak dan pemanfaatan waktu luang," ujar Ihsan.
Untuk mengurangi ekspresi kekerasan ini, kata Ihsan, semestinya pemerintah dan masyarakat segera berbenah dengan melibatkan anak. "Libatkan anak dalam semua proses, bukan menggabungkan sekolah," kata dia.
Wacana penggabungan SMA 6 dan SMA 70 muncul setelah terjadinya tawuran yang mengakibatkan tewasnya pelajar SMA 6. Akibat tawuran itu, kedua sekolah tersebut untuk sementara diliburkan.
Tawuran antara SMA 6 dan SMA 70 terjadi pada Senin, 24 September 2012. Beberapa murid SMA 6 tiba-tiba diserang puluhan siswa SMA 70. Kelima murid yang diserang kocar-kacir di kawasan bundaran Bulungan. Ada dua guru SMA 6 yang melihat kejadian tersebut dan membubarkan mereka.
Tawuran pelajar berlangsung singkat, sekitar 15 menit. Namun, tawuran ini menyebabkan dua korban terluka dan satu korban terkena luka bacok di bagian dada. Dia adalah Alawi, siswa kelas X SMA 6, yang kemudian sempat dilarikan ke rumah sakit. Tapi nyawanya tak tertolong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar