Kisruh antara PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin kontra PSSI hasil KLB Ancol versi KPSI pimpinan La Nyalla Mattalitti terus saja memanas, bahkan melebar hingga ke persoalan PON XVIII Riau misalnya. Oleh karena itu, Menpora Andi Mallarangeng meminta agar Komite Gabungan alias Joint Committee (JC) segera mengambil langkah nyata demi terwujudnya rekonsiliasi
“Kami berharap Joint Committee segera bisa mengambil langkah nyata untuk rekonsiliasi, sehingga semuanya satu kembali,” harap Andi Mallarangeng di Jakarta belum lama ini.Konflik yang berkepanjangan antara pssi vs kpsi yang bertikai memang tak juga selesai. Bahkan, polemik yang sebenarnya hanya melibatkan dua kepentingan itu kian meluas ke berbagai aspek, dari kompetisi, timnas, perpecahan klub, pembinaan pemain muda, hingga kekisruhan yang terjadi di cabang sepakobla PON XVIII Riau.
PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin mengancam akan melarang dan menarik perangkat pertandingan sepakbola, termasuk wasit dan hakim garis, untuk bertugas di pekan olahraga terbesar di Indonesia itu.
Tindakan sepihak PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin tersebut dikarenakan kekecewaan mereka terhadap keputusan KONI dan PB PON yang meloloskan tim sepakbola dari sejumlah daerah yang tidak memihak kubu PSSI Djohar Arifin Husin, melainkan hasil bentukan KPSI.
Oleh karena itu, Menpora sangat mengharapkan pssi vs kpsi segera sadar diri dan berbuat yang terbaik demi nusa dan bangsa tanpa didasari oleh ego atau kepentingan sendiri.
“Pokoknya pemerintah ingin semua pihak, (termasuk) semua PB (pengurus besar) cabang olaharaga, mendukung pelaksanaan PON!” tegas Andi Mallarangeng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar