Jakarta Otomotif - Banyak
faktor yang membuat suhu mesin meninggi alias panas (overheat). Salah
satu di antaranya sistem pendinginan mesin yang jarang mendapat
perhatian, termasuk mengecek kondisi air radiator pun sering terlupakan.
Padahal, pengerjaannya tidak lebih dari lima menit (termasuk menambah
air radiator). Berikut penuturan Heron, Kepala Mekanik R Speed di
kawasan Cipinang, Jakarta Timur, mengenai penyebab overheat dan
penanggulangannya.
1. Mampet
Radiator mampet yang disebabkan oleh karat akibat kadar air bereaksi dengan blok mesin. Biasanya, kotoran tersebut 'nyempil' di kisi-kisi radiator mengakibatkan sirkulasi air menjadi tidak sempurna. Solusinya, servis radiator dan jika gejalanya sudah tergolong parah maka kisi-kisi harus diganti. Ada 2 cara pencegahan mesin panas (overheat), yaitu lakukan penggantian air radiator setiap 20.000 km dan gunakan carian anti karat.
2. Air berkurang
Nah, inilah pentingnya mengecek kondisi air sebelum bepergian. Jika volume air berkurang cukup banyak (sebotol Aqua 600 ml atau lebih) menandakan adanya kebocoran. Bisa berasal dari selang yang sudah getas, sambungan selang atau dari sil dan pegas tutup radiator yang sudah tidak berfungsi baik. Kebocoran dari tutup radiator biasanya terlihat adanya bekas karat disekitarnya yang mengering. Segera ganti tutup radiator, sementara untuk kebocoran dari selang dan sambungan lakukan perbaikan di bengkel resmi atau langganan Anda.
3. Kipas lemah
Biasanya hal ini terjadi akibat motor kipas yang sudah tidak berfungsi dengan baik sehingga putarannya kurang kencang. Biasanya hal ini teridentifikasi ketika ngebut, temperatur naik, namun ketika pelan suhu cenderung aman. Bisa juga dari kipas tambahan (bagi yang menggunakan), untuk mencari tahu cukup dengan menyalakan AC. Jika ada kerusakan maka kipas tidak akan berputar atau temperatur lambat laun naik. Solusinya adalah mengganti motor kipas tersebut, atau jika sudah parah biasanya kipas juga ikut diganti karena biasanya mengalami kerusakan di porosnya.
4. Oktan tidak sesuai
Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang tidak sesuai - biasanya lebih rendah - bisa mengakibatkan mobil knocking (ngelitik). Jika terus dibiarkan maka kecenderungannya mesin akan panas(overheat). Rasio kompresi dan setingan waktu pengapian (timing) - untuk mobil yang masih menggunakan distributor - harus sesuai dengan BBM.
Penanggulangan Darurat
Biasanya diawali dengan munculnya ngelitik yang berlebih pada mesin. Bagi yang menggunakan indikator jarum biasanya akan terlihat peningkatan suhu. Sementara yang memakai gambar, mesin akan langsung mati ketika overheat.
Jika hal itu terjadi, segera pinggirkan mobil ke tempat yang aman, pasang segitiga pengaman agak jauh dari mobil. Tunggu beberapa menit sampai suhu mesin turun, bisa dibantu dengan menyiram air di radiator jika mencukupi. Setelah dingin, cek kondisi air. Perhatian, ketika membuka tutup radiator, pergunakan juga kain tebal (jika tutup masih panas) dan putar secara perlahan. Jika ada tekanan air, tutup radiator ditekan sambil diputar perlahan. Jika sudah terbuka dan ternyata volume air masih penuh, tutup kembali radiator dan jika temperatur sudah normal, bawa mobil ke bengkel terdekat.
1. Mampet
Radiator mampet yang disebabkan oleh karat akibat kadar air bereaksi dengan blok mesin. Biasanya, kotoran tersebut 'nyempil' di kisi-kisi radiator mengakibatkan sirkulasi air menjadi tidak sempurna. Solusinya, servis radiator dan jika gejalanya sudah tergolong parah maka kisi-kisi harus diganti. Ada 2 cara pencegahan mesin panas (overheat), yaitu lakukan penggantian air radiator setiap 20.000 km dan gunakan carian anti karat.
2. Air berkurang
Nah, inilah pentingnya mengecek kondisi air sebelum bepergian. Jika volume air berkurang cukup banyak (sebotol Aqua 600 ml atau lebih) menandakan adanya kebocoran. Bisa berasal dari selang yang sudah getas, sambungan selang atau dari sil dan pegas tutup radiator yang sudah tidak berfungsi baik. Kebocoran dari tutup radiator biasanya terlihat adanya bekas karat disekitarnya yang mengering. Segera ganti tutup radiator, sementara untuk kebocoran dari selang dan sambungan lakukan perbaikan di bengkel resmi atau langganan Anda.
3. Kipas lemah
Biasanya hal ini terjadi akibat motor kipas yang sudah tidak berfungsi dengan baik sehingga putarannya kurang kencang. Biasanya hal ini teridentifikasi ketika ngebut, temperatur naik, namun ketika pelan suhu cenderung aman. Bisa juga dari kipas tambahan (bagi yang menggunakan), untuk mencari tahu cukup dengan menyalakan AC. Jika ada kerusakan maka kipas tidak akan berputar atau temperatur lambat laun naik. Solusinya adalah mengganti motor kipas tersebut, atau jika sudah parah biasanya kipas juga ikut diganti karena biasanya mengalami kerusakan di porosnya.
4. Oktan tidak sesuai
Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang tidak sesuai - biasanya lebih rendah - bisa mengakibatkan mobil knocking (ngelitik). Jika terus dibiarkan maka kecenderungannya mesin akan panas(overheat). Rasio kompresi dan setingan waktu pengapian (timing) - untuk mobil yang masih menggunakan distributor - harus sesuai dengan BBM.
Penanggulangan Darurat
Biasanya diawali dengan munculnya ngelitik yang berlebih pada mesin. Bagi yang menggunakan indikator jarum biasanya akan terlihat peningkatan suhu. Sementara yang memakai gambar, mesin akan langsung mati ketika overheat.
Jika hal itu terjadi, segera pinggirkan mobil ke tempat yang aman, pasang segitiga pengaman agak jauh dari mobil. Tunggu beberapa menit sampai suhu mesin turun, bisa dibantu dengan menyiram air di radiator jika mencukupi. Setelah dingin, cek kondisi air. Perhatian, ketika membuka tutup radiator, pergunakan juga kain tebal (jika tutup masih panas) dan putar secara perlahan. Jika ada tekanan air, tutup radiator ditekan sambil diputar perlahan. Jika sudah terbuka dan ternyata volume air masih penuh, tutup kembali radiator dan jika temperatur sudah normal, bawa mobil ke bengkel terdekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar